Arti Tanah Air Bagi Mama Papua

Redaksi
0

 


Arti Tanah Air Bagi Perempuan

Tanah Filosofi Suku Amungme Tanah adalah Simbol “ IBU “ pemberi rejeki pemberi kehidupan tanah di yakini sebagai mama Pemberi kehidupan dan yang Melahirkan Membesarkan Memberi makan perempuan di yakini sebagai pemberi kehidupan, Karena perempuan adalah sumber kehidupan itu sendiri.

Air Bagi suku kamoro dan suku sempan adalah salah satu semboyan suku di wilayah pesisir Timika artinya mereka tidak bisah hidup tanpa sungai, sampan dan sagu 3 hal pokok ini mendasar dalam kehidupan mereka dan saling berinteraksi antara satu dengan yang lain.

Freepot telah membuang limbah beracun ke sungai wanogong/ajikwa sungai ditimbun batuan sisa yang mengakibatkan sungai – sungai dangkal dan berupah jadi daratan, akibat sungai tercemar limbah beracun masyarakat setempat susah untuk memperoleh air bersih, apalagi seorang perempuan yang kesehariannya tergantung sama air mencuci memasak mandi jadi susah mereka membawag jergen kosong dan mengunakan perahu bermil-mil ke kota untuk mencari air bersih.

 Namun tragis nasip mereka karena perahu tidak bisa di gunakan sungai mereka dangkal, sumber tanaman sagu mengalami krisis kekeringan, tidak hanya itu hal ini berdampak juga meluas ke masyarakat adat di 3 distriks 23 kampung yang berdomisili di wilayah pesisir terisolasi dari jalur transportasi laut, masyarakat memilih jalur alternatif cepat melewati laut mengakibatkan korban jiwa dan harta benda. 

Akses perekonomian terhenti, kehilangan mata pencaharian, akses roda pemerintahan terhenti seperti pelayanan pendidikan dan kesehatan, manfaat air sungai untuk memenuhi kehidupan sehari – hari bagi perempuan susah dan krisis air bersih di wilayah pesisir timika.

Bagian dari Tanah - Air yang dapat Mendukung Kehidupan Perempuan Dan Keluarga

Dalam aktifitas keseharian perempuan dalam kehidupannya tidak bisah hidup tanpa air karena memasak mencuci piring,mencuci pakaian memandikan anak Air sebagai sumber pendukung kehidupan keluarga

Tanah di yakini sebagai filosofi ibu pemberi rejeki memberikan kehidupan di bumi maka tanah itu di kelola dengan bercocok tanam dan menghasilkan tumbuh – tumbuhan seperti talas ubi pisang sayur mayur tanah memiliki nilai perekonomian untuk kelangsungan kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat.

Sumber – Sumber Air Di Kampung dan manfaat bagi Perempuan

Sebelum ada perusahaan dan pembangunan masyarakat di kampung mengambil air di sungai untuk Mencuci pakaian piring memandikan anak dan juga di minum langsung tanpa memasak.

Perempuan dan mama – mama tidak kesulitan air ,sungai ada dekat perkampungan masyarakat sehingga mengunakan air langsung di sungai sudah biasa bagi masyarakat di kampung.

Situasi Tanah - Air Sebelum Datang Dan Beroperasinya Industri Pertambangan Ataupun Proyek Merusak Lainya Di Kampung

Tanah air Semua masih alami dan segar  masyarakat bercocok tanam di kebun mempunyai hasil kebun yang subur tanpa gangguan kekeringan pada tanaman.

Sungai masih mengalir jernih dan menghasilkan air sehat tanpa tekontaminasi limbah beracun atau pun tanpa pencemaran limbah perusahaan. Tidak harus mencari sumber air karena air ada di dekat perkampungan masyarakat  tidak membeli air ambil yang sudah di sediakan oleh alam.

Perubahan Yang Terjadi Pada Kampung (Tanah –Air ) Setelah Datang Dan Beroperasinya Pertambangan Ataupun Proyek Lainya.

Sejak Kehadiran FREEPORT Tahun 1967 melalui undang – undang Penanaman Modal Asing No.1 tahun 1967 di wilayah adat Suku Amungme dan Kamoro mengekploitasi emas,nikel,tembaga ,Uranium dan lain – lain.telah membawah berbagai aspek perubahan lingkungan dan kerusakan lingkungan hidup yang maha dasyat. Freeport Membuang Limbah Tailing di Sungai Ajikwa /Wanogong tanpa aturan dan prosedur Hukum yang baik.

Selama bertahun – tahun sebuah suku bangsa yang di sebut suku amungme dan kamoro di dunia, hidup dalam kehancuran alamnya Dampak dari pembuangan Limbah beracun kimia ke sungai hingga ke laut yang terkontaminasi dengan alam disekitar nya.suku amungme dan kamoro hidup, Mengkonsumsi ekosistem laut, sungai dan ekosistem darat yang terkontaminasi dengan limbah beracun; Sungai mereka tercemar biodata di dalamnya rusak, mengkonsumsi air sungai yang terkena limbah beracun, kehilangan produksi pangan lokal (sagu) kehilangan tempat berburu di kali, pohon –pohon mengering, sungai jadi dangkal dan hilang karena sendimentasi kehilangan hutan tempat berkebun berburu dan mengumpulkan makanan yang pada akhirnya perombakan bentang alam yang maha dasyat dan sangat fatal bagi kesehatan tubuh fisik bahkan ancaman kematian yang di alami seakan –akan ini penyakit turunan moyang kami . Maka akhirnya yang terjadi adalah hancurnya Mitologi dan Peradapan Sebuah suku bangsa itu sendiri.

Salah satu contoh saya lihat dari tanaman pisang di kebun yang tidak subur lagi daun menguning dan tidak tumbuh lagi .karena tanah terkontaminasi dan tercemar oleh limbah beracun dari perusahaan Freeport . sungai yang duluh jernih kini tertimbun limbah tailing akibat pembuangan limbah perusahaan ke sungai ajikwa, sungai jadi bau belerang kehitam –hitaman dan bauh ,habitat dalam sungai mati, sungai mengalami kekeringan krisis air bersih terjadi ,di saat itu perempuan lah yang paling korban dan menderita.

perempuan dan masyarakat di kampung menyikapi kehadiran pertambangan ,perkebunan atau lainya dan cara menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berubah serta melanjutkan kehidupan sehari –hari

Keberadaan Freeport di wilayah adat suku amungme dan kamoro di mata mama yosepha dan kawan – kawannya sebagai perempuan asli suku amungme membawah kehancuran dan malapetaka maka, Gerakan perempuan di timika muncul pertama kalinya Oleh Mama Yosepha, Mama Ema Narkime dan kawan – kawanya dengan menduduki bandara Freeport selama 3 hari adalah aksi protes yang heroic atas ketidak adilan yang terjadi. Mama yosepha dan kawan – kawannya melihat dengan sadar Perusahaan PT. Freeport sedang Menghilangkan Subtansi dari Eksistensi diri sebagai suku amungme dan perempuan amungme itu sendiri.

Mama Ratna Kanereyau salah satu perempuan asli kamoro yang berjuang mempertahankan tanah leluhurnya yang di kuasai oleh Perusahaan PT. Pall kelapa sawit di kampung kiura distriks iwaka .salah satu aksi perlawanannya adalah mendirikan rumah adat untuk bersemayam moyang dan leluhurnya karena perkebulan kelapa sawit telah merusak hutan keramat miliknya.

Ironis suku amungme dan kamoro melanjutkan hidup di atas kehancuran alam nya konflik horizontal ketergantungan tinggi pola makan yang berubah tidak berkebun lagi masyarakat memilih serbah instan, kesehatan buruk akibatnya angka kematian meningkat, angka kelahiran menurun ,budaya yang hilang nilai - nilai tradisional yang hilang tidak bisah berburu di hutan dan pengungsian.

Saat ini pendemic covid -19 masih berlangsung mempengaruhi kehidupan perempuan dan masyarakat di Tanah – Air (kampung).


Masyarakat Papua Pada Umumnya

Covid 19 di tanah Papu menjadi sebuah perhatian khusus dengan metode yang berbeda juga dalam upaya pencegahaan. secara keseluruhan masyarakat yang hidup diatas tanah Papua adalah masyarakat yang hidup dalam pertalian darah komunnitaas suku klan marga serta struktur kebudayaan sangat dekat dengan alam. walaupun ada jenis orang Papua yang telah hidup dalam dan berbaur dalam masyarakat urban dikota, namun ini tidak melepaskan dirnya dari identitas (klan dan marga). 

Hal ini berbeda dengan kaum migran dan pendatang. Migran kelompok yang mendiami daerah trans (Satuan pemukiman, ini sudah ada sejak era soeharto) begitu juga pendatang dengan jenis pekerjan dan periode waktu di Papua yang berbeda. inilah alasan kenapa harus dilihat khusus dan berbeda dengan kawan kawan dari luar.

Covid 19 ini sangat bertantangan dengan kebudayan masyarakat di Papua. dengan kehidupan yang bersifat komunal, kelompok lalu trdtradisi pertemuan dengan intensitas yang tinggi. sehingga kenapa harus ada karantina wilayah di seluruh tanah Papua. berdampak besar adalah masyarakat Papua dengan kondisi budaya dan ekonomi serta sosial yang rentan terpapar Covid 19. kemduian, situasi kesadaran rakyat diatas tanah Papua masih sangat jauh dari masyarakat di ibu kota (kota kota dijawa) dengan mistifikasi yang kental membuat pola pikir yang mengada - ada ( Covid 19 itu Aib, kutukan dll), hal ini membuat perilaku masyarakat yang apatis terhadap pendemik ini.

Bagaimana Kondisi Mama Papua? 

Mama mama papua dan pedagang pasar yang harus jualan di pasar sampai jam 2 siang banyak kerugian mama - mama ini jualan tidak laku pulang jalan kaki lagi bawah hasil jualan pulang, dari hasil jualan di pasar uang yang di kumpulkan membiayai anak sekolah ,uang jajan dan pemenuhan kebutahan sehari – hari di dapur jadi problem yang harus di derita oleh mama – mama papua. 

mama – mama tidak bisah ke kebun panen hasil kebun untuk bahan makanan pokok, Susah mendapatkan air, masyarakat menggunakan air hujan di derem tapi kalau air itu habis sangat miris dan susah untuk keberlangsungan hidup Air galon sudah tidak mungkin karena situasi pendemi semua akses tutup.

Tanah sebagi simbol mama kami dalam Konteks filosofi tadi maka dengan sadar Perusahaan PT. Freeport sedang Menghilangkan Subtansi dari Eksistensi diri kami perempuan suku amungme itu sendiri. Karena kami perempuan di yakini sebagai pemberi kehidupan, Karena kami perempuan adalah sumber kehidupan itu sendiri, Karena hanya perempuanlah yang bisah melahirkan kehidupan baru di muka bumi ini yang di sebut spesies manusia, maka itu mari kita memberikan kehidupan di bumi dengan memiliki daya pulih yang tinggi Melestarikan isi dari Kehidupan Atas Alam Semesta Yang Telah Rusak dan Hilang, kami tidak dapat mengembalikan nya Tetapi yang Tersisah dari Kehidupan itu Kami Berusaha untuk memulihkan, sebab Kami Perempuan SANG Pemberi Kehidupan di Bumi, Karena sesunguhnya Kehidupan kita adalah bumi itu sendiri, kita semua di kehidupan ini saling terkait, tergantung satu sama lain dan saling berinteraksi dengan alam beserta isinya, sebagai satu spesies, tidak peduli Negara, suku, Tuhan dan Nenek Moyangmu dari mana. 

Kehidupan yang tersalurkan lewat Tubuh kita terbentuk dari apa yang kita makan dari yang tergantung di alam ini.


Oleh Adolfina Kuum 

  penulis adalah  Aktivis Lingkungan,  dan pendiri komunitas peduli lingkungan Lepemawi Timika. 

                    





Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)