Papua60detik - Peringati Hari Anti Tambang setiap 29 Mei, Lepemawi dan BEM Universitas Timika (UTI) menggelar diskusi film.
Film bertema lingkungan hidup yang didiskusikan yaitu film berjudul 'Amber' diproduksi oleh Greenpeace, 'Daerah Hilang' diproduksi oleh Lepemawi dan Papuan Voice, ditambah video liputan CNN berjudul 'Ekspedisi Papua Terasing Karena Tailing'.
Diskusi dipandu Ronny Nakiaya dengan dua narasumber, Adolfina Kuum dari Lepemawi dan perwakilan BEM UTI.
Film berjudul 'Amber' menceritakan fakta dan ancaman deforestasi di Papua khususnya di wilayah Jayapura dan Merauke.
Peserta diskusi film peringati Hari Anti Tambang di Kampus Universitas Timika (UTI), Selasa (30/5/2023).
Kebijakan pemerintah pusat yang mencacah Papua dengan kebijakan Daerah Otonomi Baru menurut film tersebut hanya membuat Papua makin terbuka dengan investasi korporasi yang sama dengan meningkatnya eksploitasi dan marginalisasi terhadap masyarakat adat serta konflik.
Film 'Daerah Hilang' dan 'Ekspedisi Papua Terasing Karena Tailing' paling banyak disorot dan didiskusikan peserta.
Kepala Kampung Emkomalama Distrik Agimuga, Yulianus Tsolme dalam sesi diskusi mengungkap fenomena baru di pesisir timur Mimika yang diduga karena tailing PT Freeport Indonesia.
Ia bahkan mengaku masih trauma atas hilangnya beberapa orang warganya akibat kecelakaan karena harus menempuh jalur laut.
Adolfina Kuum dari Lepemawi pada sesi diskusi menceritakan perjuangan mereka mengadvokasi warga di Pesisir Timur Mimika. Perjuangan selama belasan tahun, mulai dari riset di lapangan, negosiasi sampai ke ruang RDP Komisi IV DPR RI.
Saat ini, mereka menunggu kedatangan legislator DPR RI yang rencana meninjau langsung kondisi lingkungan dan warga yang terdampak tailing di wilayah Pesisir Timur Mimika.
Adolfina berharap, warga bisa menyampaikan langsung kondisi yang mereka harus hadapi kepada legislator DPR RI. (Burhan)